Harga Tiket Pesawat Termahal - Meski sudah ada penyesuaian harga avtur, namun harga tiket pesawat masih tergolong mahal meski maskapai penerbangan sudah diberi peringatakan oleh pemerintah. Hal ini dikatakan langsung oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Diketahui, PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga jual avtur yang berlaku pada 16 Februari 2019 mulai pukul 00.00 WIB.
harga besi beton dan
harga keramik atau
harga cat kayu dan
harga borongan bangunan atau
harga paku dan
harga cat tembok atau
harga pipa pvc paralon dan
harga tangki air atau
harga wiremesh dan
harga kanopi atau
harga online dan
harga atau
2019 Penyesuaian dilakukan dengan mempertimbangkan rata-rata harga minyak dunia, nilai tukar rupiah dan faktor lainnya.
Masih mahalnya harga tiket pesawat tentunya bisa berpengaruh terhadap berbagai hal, tak terkecuali membuat pengelola bandara merugi. Dengan mahalnya harga tiket, maka jumlah penumpang menurun dan beralih ke moda transportasi lainnya.
Berikut 5 bandara di Indonesia yang merugi akibat mahalnya harga tiket pesawat.
1. Bandara Ngurah Rai
Merdeka.com - General Manager Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, membenarkan adanya penurunan penumpang domestik terkait adanya harga tiket pesawat yang melonjak naik. Namun, menurut Yanus, di penumpang internasional tidak ada pengaruh dan malah mengalami kenaikan.
"Kalau domestik itu 2,1 persen (Penurunan)dari kondisi rata-rata. Kalau internasional naik sampai 35 persen. Kalau pembatalan (pesawat) tidak ada. Cuma mungkin schedulenya, harusnya penumpangnya lebih banyak tapi agak turun," ujarnya, saat di temui di Kuta, Badung, Bali.
Selain itu, pihaknya juga mengaku memang ada kerugian tentang penurunan penumpang tersebut. Namun, belum bisa dihitung berapa kerugianya.
"Belum ada titik temu proses bisnis masing-masing airline untuk menyikapi kondisi saat ini, sudah berbagai cara mereka lakukan. Berdampakkah bagi bandara, sudah barang tentu. Namun, tidak bisa kita memberikan sikap secara spontan. Kita ikuti irama dulu sehingga ada titik temunya," imbuhnya.
2. Bandara Halim Perdanakusuma
Merdeka.com - Pelaksana Tugas Office in Charge (Plt. OIC), Ariko Mahjaya mengakui memang telah terjadi penurunan penumpang. Bahkan berdasarkan data yang dihimpun sejak Januari hingga per 9 Febuari 2019 kemarin jumlah penurunan penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma mencapai sebesar 25 persen.
"Secara garis besar ada penurunan, kurang lebih hingga saat ini (9 Febuari 2019) sekitar 25 persen. Dari sejak Nataru kemarin sudah ada penurunan ini presentasinya kan tiap hari berbeda beda nih, yang jelas ada penurunan," katanya kepada merdeka.com Rabu (13/2).
Dirinya pun mengaku tidak mengetahui penyebab penurunan yang terjadi belakangan ini. Bahkan, penurunan ini juga terjadi secara global, artinya tidak hanya di Bandara Halim Perdanakusuma saja, melainkan disejumlah bandara lainnya .
"Saya kurang tahu pasti fenomena ini, banyak pendapat karena ada jalan tol sudah diperbaiki, orang lari ke darat banyak faktor sih, ada kenaikan tiket juga salah satunya itu," katanya.
3. Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
Merdeka.com - Kenaikan harga tiket sangat memengaruhi aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. General Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Jaya Tahoma Sirait mengatakan sebanyak 730 penerbangan dibatalkan sepanjang Januari 2019.
Penerbangan yang batal tersebut terdiri dari 363 jadwal kedatangan dan 367 keberangkatan. Bahkan, jumlah itu berpotensi meningkat. Sebab, 10 hari pertama Februari 2019 ini tercatat sedikitnya 218 penerbangan turut dibatalkan pihak maskapai.
Sejak 1-10 Februari 2019, sejumlah maskapai membatalkan jadwal penerbangan. Maskapai yang membatalkan penerbangan itu mayoritas dari Lion Group, dengan jumlah ratusan pembatalan penerbangan sepanjang bulan ini.
"Dari Lion Air 85 penerbangan, Garuda Indonesia 62 penerbangan, Citilink 38, Batik Air 20 dan Wings Air 13," jelas Jaya.
Total terjadi penurunan 28 persen penerbangan dan 22 persen jumlah penumpang dibanding periode yang sama tahun lalu. Dia menyebutkan, rata-rata terjadi pembatalan 23 penerbangan dari 90 penerbangan per hari di 2018.
4. Bandara Kualanamu
Merdeka.com - Jumlah penumpang di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, menurun drastis pascakenaikan harga tiket pesawat udara. Berdasarkan data pihak Bandara Kualanamu, terdapat penurunan 189.762 penumpang atau 19,9 persen dari 963.894 penumpang pada Januari 2019 menjadi 763.894 penumpang pada Januari 2018.
Anjloknya jumlah penumpang itu juga memicu penurunan jumlah penerbangan di Bandara Kualanamu. Terjadi penurunan 1.734 penerbangan atau 23,6 persen dari 7.336 penerbangan pada Desember 2018 menjadi 5.602 penerbangan pada 2019.
Sementara tercatat pula 1.904 pembatalan penerbangan pada Januari 2019. Padahal jumlah pembatalan penerbangan pada Januari 2018 hanya 314 kali.
"Memang terjadi penurunan jumlah traffic dan jumlah penumpang yang secara persentase hampir double digit, 19 sampai 20 persen penumpang dan traffic 23 persen. Itu perbandingan bulan per bulan, Januari tahun ini ke Januari 2018," kata Eksekutif General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Kualanamu, Bayuh Iswantoro, Selasa (12/2).
Penurunan jumlah penumpang dan penerbangan itu umumnya terjadi pada rute domestik. Sementara rute internasional justru mengalami sedikit kenaikan dari sisi penerbangan hingga penumpang.
Sementara sejumlah penumpang menyatakan tingginya harga tiket dan bagasi berbayar memang terasa menberatkan. "Harga tiket dan bagasi bagi kami sangat memberatkan, masih mahal, saya tetap naik pesawat karena harus pulang," kata Yuliustry Bedry, salah seorang penumpang.
5. Bandara Internasional Minangkabau
Merdeka.com - Kenaikan harga tiket pesawat membuat jumlah penumpang pengguna jasa angkutan udara di Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman berkurang hingga 3.000 orang per hari berdasarkan data yang dihimpun dari PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara.
Pimpinan Humas PT Angkasa Pura II BIM Fendrick Sondra menyebut pergerakan penumpang saat ini untuk kepergian dan kepulangan hanya sekitar 7.000 penumpang, turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 11.000 penumpang. Pada 18 Januari 2019 total penerbangan regional yang datang dan pergi sebanyak 29 pesawat dengan jumlah pergerakan penumpang 8.657 orang.
Kenaikan harga tiket pesawat udara rute Padang- Jakarta dinilai berdampak terhadap sektor pariwisata di Kota Padang. "Kenaikan tiket pesawat ini akan mematikan sektor pariwisata apalagi Padang dikenal sebagai salah satu kota tujuan pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Medi Iswandi.